CKD adalah penyakit yang umumnya baru dapat dideteksi melalui tes urin dan darah. Gejalanya yang bersifat umum membuat pengidap penyakit ini biasanya tidak menyadari gejalanya hingga mencapai stadium lanjut.
CKD stadium lanjut umumnya mengalami gejala: sesak napas, mual, kelelahan, mengalami pembengkakan pergelangan kaki, kaki, atau tangan karena terjadi penumpukan cairan pada sirkulasi tubuh, sesak napas, serta munculnya darah dalam urin.
Pemeriksaan darah dan urin secara teratur setiap tahun sangat disarankan bagi orang-orang yang berisiko tinggi mengidap penyakit ginjal kronis. Anda termasuk berisiko tinggi, antara lain jika memiliki tekanan darah tinggi, mengidap diabetes, dan memiliki riwayat keluarga pengidap penyakit ginjal kronis.
Fungsi Ginjal dan Penyebab Gangguan Ginjal Kronis
Ginjal terletak di bawah tulang rusuk. Bentuknya menyerupai sepasang kacang di kedua sisi tubuh.Selain memiliki fungsi utama menyaring limbah dari darah sebelum diubah menjadi urin, ginjal juga berfungsi:
- Mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh sehingga membantu jantung dan otot agar bekerja dengan baik.
- Membantu mengatur tekanan darah.
- Memproduksi zat sejenis vitamin D yang menjaga kesehatan tulang.
- Memproduksi hormon glikoprotein disebut erythropoietin yang membantu merangsang produksi sel-sel darah merah.
Pengidap Penyakit Ginjal Kronis di Indonesia
Penyakit ginjal kronis diderita sekitar 10% populasi dunia. Tingginya jumlah penderita diabetes di Asia membuat gagal ginjal lebih umum terjadi pada penduduk Asia. Selain diabetes, tekanan darah tinggi juga menjadi salah satu penyebab terkuat terjadinya penyakit ginjal kronis di Asia. Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara di Asia dengan kasus penyakit gagal ginjal tertinggi.PERNEFRI (Perhimpunan Nefrologi Indonesia) dan Kementerian Kesehatan menemukan bahwa penderita gagal ginjal kronis di Indonesia mencapai 25 sampai 30 juta orang.
Selain itu, penyakit ini juga diasosiasikan dengan penuaan. Semakin tua, Anda semakin berisiko mengidap gangguan ginjal. Orang lanjut usia, dimulai dari 60 tahun, paling berisiko mengidap penyakit ginjal kronis. Diperkirakan satu dari lima pria dan satu dari empat wanita berusia 65 – 74 mengidap gagal ginjal dalam stadium tertentu.
Berbagai Cara Penanganan Gangguan Ginjal Kronis
Terdiagnosis mengidap CKD dapat membuat Anda dan kerabat merasa cemas. Berkonsultasi dengan dokter dan sesama pengidap dapat membuat Anda menemukan cara agar penyakit ini tidak mengambil alih hidup Anda.Ini dikarenakan memang tidak ada obat yang dapat menyembuhkan gagal ginjal. Perawatan terhadap penyakit ini hanya berfokus memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit dan mencegah munculnya kondisi serius lain.
Perubahan yang terjadi dalam sirkulasi tubuh membuat pengidap penyakit ginjal kronis menjadi lebih berisiko menderita stroke atau serangan jantung.
Pada sebagian orang, penyakit ginjal kronis dapat menyebabkan ginjal berhenti berfungsi sepenuhnya. Kondisi ini disebut gagal ginjal stadium akhir (established renal failure/ERF). Perawatan cuci darah dapat membantu pengidap ERF agar tetap hidup. Proses kerja perawatan ini menyerupai ginjal buatan.
0 komentar:
Posting Komentar